Gerhana Dalam Tinjauan Astronomi

Warta Madrasah - sahabat warta madrasah pada kajian kita kali ini akan membahasa tentang Gerhana Dalam Tinjauan Astronomi. Pengertian Gerhana ; Bulan berevolusi sampai kembali membentuk posisi satu garis lurus antara Matahari-Bulan-Bumi (fase ini disebut dengan konjungsi) selama 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik.24 Adapun salah satu akibat dari gerak revolusi Bulan adalah terjadinya peristiwa gerhana. 


Gerhana memiliki bermacam-macam istilah, di Inggris gerhana diberi istilah eclipse begitupun Yunani memiliki sebutan yang berbeda juga yaitu ekleipsis, sedangkan di Arab gerhana memiliki dua istilah yaitu khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari. Walaupun memiliki istilah yang berbeda-beda, gerhana sebenarnya memiliki konotasi tersendiri khususnya untuk mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian alam. 25 

Khusuf seringkali dirangkaikan dengan qamar sehingga menjadi istilah khusuf al-qamar atau gerhana Bulan. Khusuf artinya memasuki, jadi khusuf al-qamar adalah peristiwa sebagian atau seluruh piringan Bulan memasuki bayangan inti bumi umbra. Adapun kusuf seringkali dirangkaikan dengan kata syams sehingga menjadi kusuf asy- syams. Kusuf artinya menutupi, jadi kusuf asy-syams adalah peristiwa piringan Bulan menutupi piringan Matahari jika dilihat dari Bumi, baik itu sebagian atau keseluruhan.26

Jika dilihat dari segi astronomi, gerhana adalah peristiwa dimana tertutupnya arah pengamatan suatu benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih dekat dengan pengamat. Gerhana bulan dan gerhana matahari merupakan contoh nyata peristiwa gerhana yang pernah dilihat manusia. Karena sebenarnya peristiwa gerhana bulan dan gerhana matahari merupakan suatu tontonan yang hebat bagi manusia, ketika gerhana terjadi, suatu benda langit yang tadinya terlihat sempurna akan sedikit demi sedikit tertutup oleh benda langit lainnya dari suram sampai total.27

Gerhana adalah peristiwa yang terjadi akibat gerak revolusi Bulan yang mengelilingi Bumi. Bulan adalah satelit Bumi memiliki bidang edar yang membentuk sudut sekitar 5o terhadap bidang Bumi. Kedua bidang ini (lintasan bidang Bumi dan Bulan) akan berpotongan pada dua titik yang disebut dengan simpul. Kedudukan ini yang menyebabkan gerhana bulan dan matahari tidak terus menerus terjadi setiap Bulan. 28

Ketika Bulan dan matahari berada dekat dengan arah titik simpul yang sama maka akan terjadi fenomena gerhana matahari. Tetapi apabila Bulan dan matahari berada di arah titik simpul yang bersebrangan maka yang akan terjadi adalah gerhana Bulan. Jika gerhana matahari terjadi bertepatan dengan fase Bulan baru, maka gerhana bulan terjadi bertepatan dengan fase Bulan purnama.29

Masyarakat kuno sering mengkaitkan fenomena gerhana dengan hal sesuai dengan mitos yang beredar di zamannya. Negeri Tirai bambu contohnya, ketika terjadi gerhana mereka menggambarkan dengan peristiwa seekor naga yang hendak memakan Matahari karena seperti yang kita lihat Matahari akan sedikit demi sedikit menghilang dari pandangan kita. Bahkan masyarakat Arab pun pada masa Rasulullah Saw mengira bahwa peristiwa gerhana ada kaitannya dengan kematian seorang manusia, tetapi dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi sehingga ilmu pengetahuan semakin luas, mitologi tentang persitiwa gerhana berkurang sedikit demi sedikit, dikarenakan banyaknya penjelasan-penjelasan ilmiah mengenai bagaimana dan seperti apa gerhana bulan atau gerhana matahari itu.30

Macam-Macam Gerhana

Secara umum gerhana terbagi menjadi dua macam yaitu gerhana bulandan gerhana matahari. Masing-masing gerhana memiliki beberapa jenis juga, berikut ini penjelasan macam-macam gerhana serta jenis-jenisnya.

a. Gerhana Matahari
Gerhana matahari atau sering kita sebut dengan kusuf asy-syams adalah peristiwa dimana piringan Bulan menutupi menutupi piringan matahari baik sebagian atau seluruhnya. Gerhana matahari akan terjadi ketika Bulan pada fase Bulan mati serta Bulan dan matahari berada di sekitar titik simpul atau berada di satu titik simpul (node).31


Gambar 1. Terjadinya gerhana matahari

Gerhana matahari akan terjadi ketika matahari dan Bulan berkonjungsi (ijtima‟). Gerhana matahari dapat terjadi 2 sampai 5 kali dalam satu tahun, tetapi hanya dapat disaksikan di beberapa tempat di permukaan bumi saja. Berbeda dengan gerhana bulanyang sifatnya universal, sehingga dapat disaksikan oleh seluruh penduduk bumi yang ketika itu sedang menghadap Bulan. 32

Pada kenyataannya, Bulan dan Matahari memiliki lebar piringan yang berbeda. Dan tentunya piringan Bulan lebih kecil daripada piringan matahari. Walaupun piringan Bulan lebih kecil, Bulan mampu menutupi sinar Matahari sepenuhnya, karena jarak Bulan akan lebih dekat dengan bumi dibandingkan dengan jarak Matahari.33Gerhana matahari digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: Gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari cincin.
a. Gerhana Bulan

Gerhana bulan seringkali disebut dengan lunar eclipse dalam istilah bahasa Inggris dan khusuf al-qamar34 dalam istilah bahasa Arab. khusuf al-qamar adalah peristiwa dimana sebagian atau seluruh piringan Bulan memasuki kerucut bayangan inti bumi.35 Berbeda dengan gerhana matahari yang terjadi ketika Bulan dan Matahari sedang berkonjungsi, maka gerhana bulanterjadi ketika Bulan sedang oposisi atau istiqbal36 dengan Matahari.

Gambar 2. Terjadinya gerhana Bulan

Bulan sinodis38 tetapi perlu diingat bahwa tidak setiap Bulan beroposisi dengan Matahari gerhana akan terjadi, karena orbit Bulan tidak sebidang dengan orbit bumi melainkan memotong orbit bumi dan membentuk sudut sebesar 5o.39
Gerhana bulan terjadi jika Bulan memasuki daerah bayang-bayang Bumi. Maka Bulan, Bumi dan Matahari berada dalam satu garis lurus dan Bumi terletak diantara Bulan dan Matahari.40 Bayangan yang dibentuk oleh Bumi mempunyai 2 bagian. Pertama adalah bagian bayangan yang paling luar yang disebut dengan bayangan penumbra41 bayangan ini tidak terlalu gelap. Kedua adalah bayangan bagian dalam yang disebut dengan bayangan umbra42 atau bayangan inti. Karena bentuk lingkaran Matahari lebih besar daripada lingkaran Bumi maka bayangan umbra bumi membentuk kerucut sedangkan bayangan penumbra bumi membentuk kerucut yang bayangannya menyebar luas ke angkasa semakin membesar smpai menghilang di angkasa.43 Adapun jenis- jenis gerhana bulan antara lain:
1) Gerhana bulanTotal
Pada gerhana ini Bulan berada di wilayah bayang- bayang umbra bumi. Sehingga seluruh piringan Bulan tertutup oleh piringan Bumi seluruhnya.44 Gerhana bulan total dapat terjadi ketika Bumi, Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Perlu kita ketahui, ketika terjadi gerhana bulan total meski Bulan berada di wilayah umbra Bumi, Bulan tidak sepenuhnya gelap total. Karena sebagian cahaya Bulan masih bisa sampai ke permukaan Bumi yang disebabkan oleh refraksi atmosfir45 Bumi.46

2) Gerhana bulanParsial

Gerhana bulan parsial terjadi karena posisi Bumi, Bulan dan Matahari tidak berada dalam satu garis lurus. Sehingga hanya sebagian piringan Bulan saja yang memasuki bayangan inti Bumi.47 Sedangkan sebagian permukaan Bulan lainnya berada di wilayah bayang semu

Bumi atau penumbra Bumi. Sehingga bagian yang berada diluar umbra, Bulan masih bisa memantulkan sinar Matahari ke permukaan Bumi.
1) Gerhana bulanPenumbra Jenis gerhana bulan yang ketiga adalah gerhana bulan penumbra. Pada gerhana bulan penumbra, Bulan hanya melewati bayangan penumbra Bumi dan tidak memasuki wilayah bayangan umbra Bumi. Maka seluruh bagian Bulan hanya berada di wilayah penumbra Bumi, sehingga Bulan masih dapat dilihat.48Gerhana bulan penumbra hampir tidak dapat dideteksi secara visual. Kecuali jika magnitude49 gerhana lebih besar dari 0.7o.50

Selain itu, ada sebuah keterangan yang ditulis oleh Robert H Baker dalam karyanya yang berjudul Astronomy A Textbook For University And College Student menyebutkan bahwa gerhana bulan penumbra bisa teramati dengan kasat mata ketika jarak tepi Bulan dengan bayangan Umbra bumi tidak melebihi 0.35 diameter dari piringan Bulan. Jika pengamat ingin melihat lebih jelas, maka ia bisa menggunakan metode photograph yaitu

Photometric51. Walaupun demikian, gerhana bulan penumbra merupakan bagian dari statistik Bulan. Jadi setiap jenis gerhana bulan baik total maupun parsial pasti melalui gerhana bulan penumbra terlebih dahulu. Sehingga jenis gerhana ini perlu diperhitungkan kontribusinya.52
1. Periodisasi Gerhana

Pada satu kalender gerhana setidaknya ada terjadi 2 gerhana. Biasanya yang paling banyak terjadi adalah gerhana matahari. Sebaliknya, pada satu kalender tidak lebih dari 3 kali terjadinya gerhana bulan bahkan mungkin sama sekali tidak terjadi gerhana Bulan. Perlu kita ketahui bahwa titik simpul orbit Bulan dan orbit bumi ada dua jenis yaitu :



a. Titik simpul naik, maka titik simpul ini tidak dilalui oleh Bulan ketika Bulan bergerak dari arah selatan ekliptika53 menuju ekliptika.

a. Titik simpul turun, titik simpul inilah yang akan dilalui Bulan ketika bergerak dari utara ekliptika menuju selatan ekliptika.

Periode selama Matahari dekat dengan titik simpul, dinamakan dengan musim gerhana. Dan setiap tahunnya ada dua musim gerhana. Musim gerhana tepat terpisah selama 6 Bulan, karena titik simpul itu sendiri bergeser secara perlahan dengan laju 19o per tahun ke arah barat. Akibatnya musim gerhana terjadi dengan interval yang lebih pendek dari 6 Bulan yaitu 173,3 hari. 2 musim gerhana ini akan menyusun sebuah tahun gerhana dengan lama hari sekitar 346.6 hari. Tahun gerhana lebih pendek harinya dibandingkan satu tahunnya kalender Masehi. 54
2. Periode Saros55 Gerhana

Gerhana-gerhana yang dipisahkan oleh satu periode saros mempunyai karakteristik yang sangat mirip dan dikelompokkan dalam satu keluarga yang dinamakan dengan seri saros. Adapun karakteristiknya antara lain :

a. Bulan sinodis56 adalah interval waktu dari fase Bulan ke Bulan. panjang Bulan sinodis adalah 29,53059 hari setara dengan 29 hari 12 jam 44 menit.

a. Tahun gerhana adalah interval waktu yang dibutuhkan bumi untuk bergerak dari titik simpul tersebut. Panjang tahun gerhana adalah 346.6 hari setara dengan 346 hari 14 jam 24 menit.

b. Bulan anomalistis adalah interval waktu yang dibutuhkan Bulan untuk bergerak dari perigee ke perigee lagi. Panjang Bulan anomalistis adalah 27.55455 hari atau 27 hari 13 jam 19 menit.57

Gerhana yang dipisahkan oleh 233 Bulan sinodis akan mempunyai karakteristik yang sama. Karena 233 Bulan sinodis itu kurang lebih sama dengan 19 tahun gerhana keduanya hanya terpaut 11 jam. Artinya pada selang satu periode saros Bulan akan kembali ke fase yang sama dan titik simpul yang sama juga.58

Dampak dari periode saros ini akan mengakibatkan panjang hari memiliki pecahan sebesar 1/3 hari (8 jam). Maka pada saat gerhana berikutnya yang sudah terpisah oleh satu periode saros, Bumi telah berputar selama 1/3 hari. Karena itu, lintasan gerhana akan bergeser 120o ke arah barat. Dan uniknya lagi tiap 3 periode saros (54 tahun 34 hari) gerhana dapat diamati di geografi yang sama. Namun seri saros ini tidak bertahan selamanya. Melainkan

lahir dan mati silih berganti. Seri saros tidak bertahan lama karena periode saros lebih pendek ½ hari dari 19 tahun gerhana. Akibatnya titik simpul satu priode saros lebih akan bergeser ke arah timur 05o sehingga jarak simpul sudah demikian jauh dari Matahari atau Bulan dan tidak memungkinkan lagi terjadinya gerhana. Pada saat ini seri saros yang bersangkutan akan mati dan seri saros yang baru akan lahir.59

Seri saros gerhana bulan akan dimulai (lahir) ketika terjadi Bulan purnama dengan jarak Bulan sebesar 16.5o di sebelah timur titik simpul. Ketika seri saros terjadi maka gerhana bulan maka :

Gerhana purnama yang terjadi adalah gerhana penumbra (semu) yang akan diikuti gerhana penumbra lainnya dengan jumlah sekitar 7 – 15 gerhana penumbra. Dari gerhana penumbra ke gerhana penumbra berikutnya, magnitude Bulan akan semakin besar sedikit demi sedikit. Mengapa demikian, karena seperti yang kita ketahui bahwa satu periode saros lebih pendek dari 19 tahun gerhana, ini mengakibatkan setelah satu periode saros titik simpul akan bergeser ke arah timur sebesar 0.5o dan secara otomatis akan menggeser magnitude gerhana penumbra berikutnya sampai Bulan mendekati penumbra bumi.

a. Berikutnya akan terjadi 10 – 20 gerhana bulan parsial dengan magnitude yang semakin besar. Hingga akhirnya seluruh piringan Bulan akan masuk ke wilayah bayangan umbra bumi.

b. Berikutnya akan terjadi 12 – 30 gerhana bulan total yang diikuti dengan bertambahnya jarak Bulan ke arah barat dari pusat bayangan bumi.

c. Selanjutnya akan diikuti 10 – 20 gerhana bulan parsial. Dengan gerhana satu ke gerhana lainnya magnitude semakin mengecil.

d. Seri saros akan berakhir sekitar 16.5o sebelah barat titik simpul setelah terjadi 7 – 15 gerhana penumbra.60

Satu seri saros gerhana bulan memakan waktu sekitar 13 – 14 abad dimulai dari lahir sampai matinya. Setiap satu seri saros beranggotakan 70 – 85 buah gerhana bulandengan 45 – 55 diantaranya adalah gerhana umbra. 61Dalam gerhana bulan selain periode saros, ada juga periode tritos yang mempunyai periode 135 lunasi (11 tahun kurang 1 Bulan). Ada juga Matins Cycle yang periodenya 235 lunasi atau kurang lebih 19 tahun dan lainnya. Tapi selama ini periode yang selalu kita gunakan adalah seri saros Bulan yang sudah diuraikan diatas.62

REFERENSI

24 Hasna Tuddar Putri, “Redefinisi Hilal dalam Perspektif Fiqih Astronomi”, Jurnal Al-Ahkam, (“Vol.22”, “No.1”, April/2012), h. 109
25Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, (Banyuwangi : Bismillah Publisher, 2012), h. 228
26 Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, (Yogyakarta : Buana Pustaka, 2005), h. 47 – 49
27 Danang Endarto, Kosmografi, (Yogyakarta : Ombak ANGGOTA IKAPI, 2014), h. 364
28Slamet Hambali, Pengantar...h. 230
29Slamet Hambali, Pengantar...h. 231
30 Bayong Tjasyono, Ilmu KeBumian dan Antariksa, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 24
31Muhyiddin Khazin, Kamus... h. 47
32Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori Dan Praktik, (Yogyakarta : Buana Pustaka, 2004), h. 188
33 Ketika gerhana Matahari terjadi, jarak Bulan ke Bumi hanya sekitar
384.400 Kilometer, berbanding jauh dengan jarak Matahari ke Bumi yang mencapai 149.680.000 Kilometer. Baca Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak, ((Banyuwangi : Bismillah Publisher, 2012), h. 233
34 Khusuf diambil dari kata خسف......
35Muhyiddin Khazin, Kamus... h. 45
36 Istiqbal artinya berhadapan, maka ketika Bulan dan  Matahari sedang dalam posisi istiqbal berarti Bulan dan Matahari sedang berhadapan.
Sehingga antara keduanya memiliki selisih bujur astronomi sebesar 180o. Pada saat oposisi, Bulan dalam fase purnama.
37Muhyiddin Khazin, Ilmu... h. 188
38Satu Bulan sinodis sering disebut dengan Syahru al-iqtirany atau Syahru al-qamary yaitu periode yang dibutuhkan oleh Bulan selama dua kali ijtima‟ berturut-turut selama 29 hari 12 jam 44 menit 02.8 detik.
39Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis, (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2012), h. 109
40Slamet Hambali, Pengantar...h. 232
41Penumbra adalah bayangan semu benda langit. Dalam peristiwa
gerhana, penumbra adalah bayangan kabur benda langit yang berada disekitar wilayah umbra.
42 Umbra adalah bayangan inti, ia adalah bayang-bayang kerucut suatu
benda langit. Dalam gerhana bulan bayangan kerucut Bumi menyentuh piringan Bulan.
43Ahmad Izzuddin, Ilmu... h. 107
44Slamet Hambali, Pengantar...h. 232
45 Atmosfir seringkali disebut dengan istilah Jaw yang artinya
angkasa. Sedangkan dalam astronomi Jaw adalah lapisan gas yang menyelubungi sebuah benda langit. Lihat (Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori Dan Praktik, (Yogyakarta : Buana Pustaka, 2004), h. 40
46Ahmad Izzuddin, Ilmu... h.108
47Muhyiddin Khazin, Ilmu... h. 191
48Slamet Hambali, Pengantar...h. 233
49Magnitude atau dalam istilah Arab dikenal dengan istilah Qadr Nur
yaitu kadar terang atau kadar kecemerlangan cahaya suatu benda langit. Dalam peristiwa gerhana, magnitude diartikan sebagai luas bagian suatu beda langit yang tertutup benda langit lainnya apabila diamati dari Bumi.
50Ahmad Izzuddin, Ilmu... h. 108
51 Photometric adalah suatu keahlian yang biasanya dilakukan oleh seorang astronom untuk meningkatkan intensitas cahaya benda langit, sehingga kecerahannya akan lebih tampak bagi para pengamat benda langit dari muka Bumi.
52 Robert H. Baker, Astronomy A Textbook For University And College, (New York : D. Van Nostrand Company Inc, 1957), h. 143
53 Ekliptika adalah lingkaran di bola langit yang memotong limgkaran equator langit dengan membentuk sudut sekitar 23o27‟. Titik perpotongan pertama terjadi pada saat Matahari bergerak dari langit bagian selatan ke langit bagian utara yaitu pada titik Aries (tanggal 21 Maret) biasanya disebut
Vernal Equinox. Adapun perpotongan kedua terjadi pada saat Matahari bergerak dari bagian langit utara ke langit bagian selatan yaitu pada titik Libra (tanggal 24 September) biasanya disebut Autumnal Equinox. Lihat (Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori Dan Praktik, (Yogyakarta : Buana Pustaka, 2004), h. 19.
54Ahmad Izzuddin, Ilmu... h. 110
55Saros adalah tenggang waktu selama 18 tahun 11 hari. Pada
tenggang waktu saros Bulan dan Matahari menduduki posisi yang sama. Oleh karena itu, gerhana bulanatau gerhana Matahari akan kembali terulang setiap 18 tahun 11 jam sekali.
56 Bulan sinodis tenggan waktu yang dibutuhkan Bulan selama 2 kali ijtima‟ berturut-turut.
57Ahmad Izzuddin, Ilmu... h. 111
58Ahmad Izzuddin, Ilmu... h. 113
59Ahmad Izzuddin, Ilmu... h. 115
60Ahmad Izzuddin, Ilmu... hal. 112 61Danang Endarto, Kosmografi... hal. 368 62Rinto Anugraha, Mekanika... hal. 129

0 Response to "Gerhana Dalam Tinjauan Astronomi"

Post a Comment