PESAN KH. ULIN NUHA
ARWANI KUDUS KEPADA HAFIDHUL QUR'AN
KH Ulin Nuha Arwani
Kudus
sahabat ma-maha - KH
Ulin Nuha Arwani merupakan putra KH Arwani Amin, Kudus. Salah seorang maestro,
guru besar Al Qur'an di tanah Jawa. Nasehat-nasehat menantu KH Abdullah Salam
Kajen yang juga guru qira'ah sab'ah ini selalu didengarkan oleh para penghafal
Al Qur'an. Berikut beberapa kutipan dawuh KH Ulin Nuha Arwani saat menyampaikan
mauidzah hasanah dalam acara Khatmil Quran Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo,
Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (23/11).
1. Anda bisa
belajar Al Qur'an hingga selesai merupakan fadlal (anugrah) dari Allah Ta'ala.
Syukurilah nikmat itu dengan memuji Allah Ta'ala dengan membaca
"Alhamdulillah wa syukru lillah" atau dengan kalimat sejenisnya.
2. Anda juga perlu
syukur bil janan, syukur dalam hati. Artinya hati kita berkeyakinan dengan
sesungguhnya bahwa yang kita terima itu merupakan murni fadlal, anugrah, bukan
karena kepintaran dan kelincahan kita.
3. Di samping itu,
hendaknya kita dapat mensyukuri nikmat dengan anggota tubuh kita, baik lahir
maupun batin. Semuanya kita gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Tangan
kita gunakan untuk saling tolong menolong kepada siapa saja yang membutuhkan.
Mulut memperbanyak baca shalawat, mata membaca Al Qur'an, telinga mendengarkan
Al Qur'an, tangan membawa Al Qur'an, menghormati Al Qur'an, tadabbur,
memikirkan ayat-ayat yang dibaca. Hatinya menyerap beragam ilmu yang dipelajari
dari sana. Sehingga semua anggota tubuh kita gunakan untuk beribadah. Ini
namanya syukur bil arkan (dengan anggota tubuh)
4. Ada satu lagi,
dari syukur bil lisan, arkan, dan janan, yaitu bil bancaan. Maksudnya, uang
kita gunakan untuk sedekah, menolong kawan atau siapa saja yang membutuhkan
harta kita.
5. Al Qur'an yang
telah kita pelajari bersama harus selalu kita baca. Jangan sampai diabaikan.
Karena Al Qur'an yang telah kita pelajari akan meminta pertanggungjawaban. Bisa
jadi mendukung kita atau mematahkan kita.
القرآن
حجة لك وحجة عليك
Artinya;
Al-Qur`an
itu bisa menjadi hujjah, memberi syafa'at kepadamu dan juga bisa memberikan
madharrat/ bahaya pada dirimu.
Saya berharap anda semua bisa
mengelola, menyikapi Al Qur'an yang sudah Anda pelajari dengan baik. Jangan
gegabah. Al Qur'an itu membahayakan.
رُبَّ
قارئ القرآن والقرآن يلعنه
Artinya:
Banyak
orang yang membaca Al Qur'an, namun Al Qur'an melaknati pembacanya.
Al Qur'an yang
telah Anda pelajari, usahakan selalu dibaca dengan harus sesuai ajaran yang
telah anda terima dari guru beserta adab-adabnya.
من شفع
له القرآن يوم القيامة نجا
Artinya:
Barang
siapa mendapat syafa'at Al Qur'an, di dunia akan selamat, begitu pula di
akhirat. Oleh sebab itu, seberapa besar anda berusaha memperoleh hal itu,
sebesar itu pula Al Qur'an akan memberikan syafa'atnya. Lalu bagaimana caranya?
اقرؤوا
القرآن فانه يأتى يوم القيامة شفيعا لأصحابه
Artinya:
Bacalah
Al Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat memberi syafa'at kepada
ash-hab¬nya.
Dalam tafsir
disebutkan, siapa yang dimaksud ashab di sini? Maksud ashab, shahibul Qur'an
dalam kitab tafsir yaitu orang yang
mulazim litilawatih, orang yang selalu membacanya, mutakhalliq biakhlaqih,
mempunyai adab sebagaimana yang diajarkan Al Qur'an, wal amilu bih, mengamalkan
dawuh-dawuh Al Qur'an.
Oleh karena itu,
usahakan untuk memenuhi tiga kriteria tersebut, membaca, mengamalkan dan
berakhlak sebagaimana akhlaq Al Qur'an
كِتَابٌ
أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو
الْأَلْبَابِ
Artinya:
(Ini
adalah) sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran.
Maka, mari kita
pahami Al Qur'an yang telah kita baca selanjutnya kita laksanakan supaya kita
selamat dari murka Allah SWT.
الذين
آتيناهم الكتاب يتلونه حق تلاوته أولئك يؤمنون به ومن يكفر به فأولئك هم الخاسرون
Artinya:
Orang-orang
yang telak kami (Allah) berikan kitab (Al Qur'an) yaitu orang-orang yang
membacanya dengan haqqa tilawatih (orang yang benar-benar mengimaninya), mereka
adalah orang yang beriman. Barangsiapa kufur terhadap kitab itu, maka mereka
adalah orang-orang yang merugi.
Anda yang khatam Al
Qur'an harus berusaha mendaras Al Qur'an dengan haqqa tilawatih, tafsirnya di
sini dijelaskan,
ان يشترك
فيه اللسان والعقل والقلب
Kombinasi antara mulut, akal dan
hati.
Koridor penggunaan
lisan adalah dengan memakai tajwid yang benar. Ketika Anda sudah membaca dengan
benar, resapilah dengan akal dan dipikir (tadabbur) dengan akal. Ini artinya
haqqa tilawatih.
6. Anda sekalian
yang sudah khatam Al Qur'an paling tidak sehari baca sekali. Jika tidak bisa
maka tiga hari sekali khatam. Apabila masih tidak bisa, maka seminggu khatam
sekali dengan memakai metode Fammy Bisyauqin. Model dari pada metode ini adalah
setiap hari membaca Al Qur'an dengan pembagian sebagai berikut:
a. Fa : Fatihah - An Nisa' : Jum'at
b. Mi : Maidah - Bara'ah / At Taubah : Sabtu
c. Ya : Yunus - An Nahl : Ahad
d. Ba : Bani Israil - Al Furqan : Senin
e. Syin : Syu'ara' - Yasin : Selasa
f.
Waw : Was
Shaffat - Al Hujurat : Rabu
g. Qaf : Qaf - An Nas : Kamis
7. Jika anda
seminggu bisa khatam sekali, anda akan selamat.
Anda
khatam Al Qur'an itu belum ada apa-apanya. Jangan merasa bangga. Merasa bangga
itu larangan Allah Ta'ala. Apa lagi khatam Al Qur'annya ini untuk tujuan pamer,
riya', Al Qur'an bisa melaknati Anda sekalian.
Usahakan
mengamalkan dawuh Allah Ta'ala, selalu menjaga Akhlak sebagaimana yang telah
diajarkan Al Qur'an. Pelajarilah Al Qur'an penuh dengan rajin dan tekun supaya
mengetahui kandungan di dalamnya. Jika sudah tahu, wajib mengamalkan isinya.
Apa bila tidak diamalkanو
akan mendapat siksa Allah Ta'ala, sehingga Al qur'an tidak melaknati Anda
sekalian.
8. Barang siapa
pernah mengaji Al Qur'an, setelah khatam lalu dibiarkan begitu saja. Mushafnya
digantungkan dalam lemari, tidak pernah dibaca kembali, maka Al Qur'an akan
datang pada hari kiamat dengan keadaan menggantung pada orang tersebut seraya
berkata kepada Allah "Ya Tuhan, sesungguhnya hambaMu ini telah
mencampakkanku. Maka berilah keputusan antara aku dan dia (siapa sebenarnya
yang lebih benar dan siapa yang salah?)
من تعلم القرآن وعلق مصحفه لم
يتعاهده ولم ينظر فيه جاء يوم القيامة متعلقا به يقول يا رب إن عبدك اتخذني مهجوراً
فاقض بيني وبينه (انس بن مالك)
Demikian pesan KH
Ulin Nuha Arwani Kudus kepada mereka yang sudah khatam Al-Qur'an.
Ditransliterasi, diedit dan diatur sistematikanya oleh Ahmad Mundzir, diolah
dari sumber pokok ceramah KH Arwani Amin,
0 Response to "PESAN KH. ULIN NUHA ARWANI KUDUS KEPADA HAFIDHUL QUR'AN"
Post a Comment