Warta Madrasah - sahabat warta madrasah kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Al-Qur'an dan Hadis Al-Qur'an berfungsi sebagai sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup umat Islam karena ia adalah wahyu Allah Swt. Yang ditulis sesuai lafal dan maknanya langsung dari Allah Swt. yang diterima langsung oleh Rasulullah Saw. Sedangkan hadis berfungsi sebagai sumber utama kedua setalah al-Qur’an karena ia juga merupakan wahyu dari Allah Swt. Yang maknanya dari Allah Swt. sedangkan lafalnya dari Rasulullah Saw.
Seluruh produk hukum dalam Islam harus bersumber dari al-Qur’an dan hadis, tidak beleh ada produk hukum dalam Islam yang bertentangan dengan salah satu dan atau keduanya. Apabila ingin mengatahui hukum suatu perbuatan, pertama-tama harus merujuk kepada al-Qur’an, apabila di dalam al-Qur’an tidak ditemukan hukumnya, merujuk kepada hadis.
Apakah al-Qur’an itu? Apakah hadis itu? Apa saja fungsi dari al-Qur’an dan hadis itu? Bagaimana hubungan antara al-Qur’an dengan hadis itu? Bagaimana cara manfungsikan alQur’an dan hadis itu dalam kehidupan sehari-hari? Berbagai pertanyaan tersebut akan dibahas pada bagian ini.
Pengertian al-Qur’an
Menurut cendikiawan muslim Qurasih Shihab, Kata al-Qur’an berasal dari kata kerja qara’a yang berarti membaca dan kata dasarnya adalah qur’an yang berarti bacaan. Huruf Alif pada kata Qur’an, lanjut Quraish Shihab mengandung arti kesempurnaan. Dengan demikian al-Qur’an adalah bacaan yang sempurna. Tidak hanya sempurna akan kandungannya, namun juga redaksi serta petunjuknya.Kesempurnaan lain yang dimiliki al-Qur’an, lanjut Quraish Shihab karena ia mudah diingat. Tidak hanya untuk orangtua, anak-anak pun sangat mudah menghafalnya. Kesempurnaan al-Qur’an itu telah terbukti dalam sejarah bahwa, tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca ribuan tahun yang lalu yang dapat menandingi al-Qur’an al-Karim, bacaan yang sempurna lagi mulia itu. Al-Qur’an dengan makna bacaan dinyatakan oleh Allah Swt. dalam beberapa ayat, antara lain di dalam al-Baqarah ayat 185,
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS. al-Baqarah [2]:185)
al-Hijr ayat 87:
Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulangulang dan al-Qur'an yang agung. (QS. Al-Hijr [15]:87)
Secara istilah, para ulama memberikan pengertian bahwa al-Qur’an adalah Kalamullah, yang menjadi mu’jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad Saw, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, dan membacanya dinilai sebagai ibadah.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa, Pertama, Al-Qur’an merupakan Kalamullah artinya, bukan ucapan Nabi Muhammad Saw., malaikat, atau makhluk lainnya, tetapi firman Allah Swt.yang diturunkan melalui wahyu, yang memberikan jaminan kesempurnaan dan terbebas dari kekurangan.
Kedua, Al-Qur’an merupakan mukjizat artinya hal luar biasa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Ketiga, Al-Qur’an diturunkan (difirmankan) secara mutawatir artinya riwayat yang disampaikan oleh tiga orang atau lebih yang memiliki kualifikasi terbaik sebagai orang-orang yang berakhlak mulia, sempurna kemampuan hafalannya, dan tidak pernah berbohong.
Keempat, membacanya merupakan ibadah. Membaca al-Qur’an menjadi tanda keimanan seseorang. Semakin tinggi imannya, semakin sering dan sungguh-sungguh membacanya. Semakin sering membaca, semakin meningkat imannya.
Nama-nama al-Qur’an
Allah Swt. menyebut al-Qur’an dengan berbagai macam sebutan. Di dalam alQur’an banyak kita temukan sebutan itu, di antaranya adalah al-Kitab atau Kitab Allah, dapat kita temukan di dalam QS. al-Baqarah ayat 2:
Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS. al-Baqarah [ 2]:2)
Allah Swt. juga menyebut al-Qur’an dengan al-Furqan, sebutan ini dapat kita temukan di dalam QS. al-Furqan ayat 1.
Maha Suci Allah yang telah menurunkan al-Furqaan (yaitu al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. alFurqan [ 25]:1)
Fungsi Al-Qur'an dalam Islam
Mayoritas kaum muslimin menyepakati empat macam dalil/sumber hukum sekaligus urutan dalam prioritasnya: al-Quran, hadis (disebut juga sunnah atau as-sunnah), ijma’, dan qiyas. Apabila dihadapkan dengan sebuah kasus (peristiwa yang memerlukan Ketetapanhukum), yang pertama dilihat adalah al-Quran. Jika ditemukan hukumnya di dalamnya, maka hukum tersebut yang dilaksanakan.
Jika di dalam al-Qur’an tidak ditemukan, maka kemudian dicari di dalam sunnah. Jika ditemukanhukumnya di dalam sunnah, maka hukum tersebut yang dilaksanakan. Jika tidak ditemukan hukumnya di dalam sunnah, maka kemudian melihat apakah terdapat ijmak (kesepakatan para ulama) dari para mujtahid yang hidup satu zaman mengenai hukumnya. Jika ditemukan, maka hukum tersebut yang dilaksanakan. Jika tidak ditemukan, maka dilakukan ijtihad (upaya mengeluarkan hukum) oleh para ulama yang memenuhi syarat-syarat tertentu dengan menggunakan qiyas terhadap nash (al-Quran dan sunnah).
Yang menjadi dalil untuk penetapan keempat sumber hukum tersebut adalah firman Allah
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa [4]:59)
Di dalam al-Qur’an ada tiga posisi al-Qur’an yang fungsinya sebagai petunjuk. al-Qur’an menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orangorang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
Jadi al-Qur’an tidak hanya menjadi petunjuk bagi umat Islam saja tapi bagi manusia secara umum. Kandungan al-Qur’an memang ada yang bersifat universal seperti yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan itu bisa menjadi petunjuk bagi semua orang tidak hanya orang yang beriman Islam dan bertakwa saja.
Bagi Kehidupan Manusia.
Allah Swt. menciptakan manusia di muka bumi dijadikan sebagai Khalifah (pemimpin, pengatur). Agar manusia dapat melaksanakan misi tersebut dengan baik, Allah Swt. menurunkan al-Qur’an sebagai panduan.
Fungsi-fungsi al-Qur’an bagi kehidupan manusia dapat diketahui dari namanama lain al-Qur’an itu sendiri. Setiap nama al-Qur’an yang ditemukan dalam alQur’an, memiliki arti yang menunjukkan fungsi dari al-Qur’an tersebut, misalnya al-Huda (petunjuk), al-Furqan (pembeda), dan lain-lain. Al-Huda (Petunjuk) Dalam al-Qur’an ada tiga posisi al-Qur’an yang fungsinya sebagai petunjuk. Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi manusia secara umum QS. al-Baqarah: 185, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa QS. alBaqarah: 2, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
Al-Furqon (Pembeda), fungsi al-Qur’an sebagai pembeda adalah al-Qur’an dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah QS. al-Baqarah: 185. Di dalam al-Qur’an dijelaskan beberapa hal mengenai yang boleh dilakukan atau yang baik, dan yang tidak boleh dilakukan atau yang buruk.
Sumber : Buku Ajar Qur'an Hadis Kelas 7
0 Response to "PENGERTIAN AL-QUR'AN"
Post a Comment