Teori Pembelajaran Matematika
Warta Madrasah –
sahabat warta madrasah pada kesempatan ini kita akan mengkaji tentang Beberapa Teori
Pembelajaran Matematika. Berikut selengkapnya
Teori Belajar
Matematika menurut J. Bruner
Menurut
J.Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk
menemukan hal-hal baru di luar informasi yang
diberikan kepada dirinya.9 Dalam
proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari
tiap peserta didik dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan, untuk
meningkatkan proses belajar perlu adanya lingkungan dimana peserta didik dapat
melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau
pengertian-pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui, hubungan-hubungan
dan hambatan yang dihayati oleh peserta didik secara berbeda-beda.
Proses belajar
mengajar terjadi secara optimal jika pengetahuan tersebut dipelajari dalam
tahap-tahap sebagai berikut:10
a)
Tahap Enaktif
Suatu
tahap pembelajaran dimana pengetahuan dipelajari secara aktif dengan
menggunakan benda-benda konkret atau situasi yang nyata.
b)
Tahap Ikonik
Suatu
tahap pembelajaran dimana pengetahuan dipresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk
bayangan (visual imagery), gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan
konkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif.
c)
Tahap Simbolik
Suatu
tahap pembelajaran dimana pengetahuan dipresentasikan dalam bentuk symbol
abstrak, baik symbol verbal (misalkan huruf, kata atau kalimat), lambang
matematika, maupun lambang abstrak lainnya.
Suatu proses
belajar akan berlangsung secara optimal jika pembelajaran diawali dengan tahap
enaktif, dan kemudian jika tahap belajar pertama ini dirasa cukup, siswa
beralih ke tahap belajar yang kedua, yaitu tahap belajar dengan menggunakan
modus representasi ikonik, selanjutnya kegiatan belajar tersebut dilanjutkan
pada tahap ketiga, yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus representasi
simbolik.
Demikian halnya
pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, pembelajaran dengan
pendekatan ini diawali dengan mengkonkretkan materi dengan benda-benda nyata,
kemudian mewujudkannya dalam bentuk gambar kemudian diabstrakkan dalam bentuk
simbol-simbol matematika.
Teori Carl
Rogers
Ia mengajukan
sejumlah prinsip belajar sebagai berikut:
a) Manusia
itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami
b) Belajar
yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai
relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.
c) Belajar
yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya
d) Belajar
diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
bertanggungjawab terhadap proses belajar
itu.
e) Belajar
atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan
maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan
lestari
f) Kepercayaan
terhadap diri sendiri, kemerdekaan kreativitas lebih mudah dicapai apabila terutama siswa
dibiasakan untuk mawas diri dan mengkritik dirinya.
g) Belajar
yang paling berguna secara sosial di dunia modern ini adalah belajar mengenai
proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan
penyatuannya ke dalam dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.11
Begitu pula
dalam pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, peserta didik
diarahkan untuk terlibat secara aktif selama pembelajaran berlangsung dengan
dilatih keterampilan-keterampilannya. Melalui pendekatan keterampilan proses,
peserta didik akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep
serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai. Seluruh tindakan dalam
proses pembelajaran akan menciptakan kondisi belajar yang melibatkan peserta
didik aktif.
Teori
Pembelajaran Ausubel
Teori makna
(meaning Theory) dari ausubel (Brownell dan chazal) mengemukakan pentingnya pembelajaran yang bermakna. Kebermaknaan pembelajaran akan
membuat kegiatan belajar lebih menarik, lebih manfaat, dan lebih menantang,
sehingga konsep dan prosedur materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami
dan lebih tahan lama diingat oleh peserta didik.12
Salah satu
wujud kebermaknaan yang dikaitkan
pendekatan keterampilan proses dengan pembelajaran matematika, peserta didik
dilatih keterampilan-keterampilan proses
dalam pemecahan masalah, antara lain dengan mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan, menyampaikan pendapat, mendengarkan secara aktif dan sebagainya,
sehingga kebermaknaan pembelajaran lebih tercapai.
Demikian kajian
kita tentang Teori Pembelajaran Matematika Semoga bermanfaat
REFERENSI
Amin Suyitno,
Dasar-dasar Pembelajaran Matematika I, hlm. 2.
Trianto,
Model-model Pembelajaran Inofativ Berorientasi Konstruktif, (Jakarta: Prestasi
Pustaka Publika, 2007), cet. ke 1, hlm. 2-3.
Hidayat,
’’Diktat Kuliah teori Pembelajaran Matematika“, dalam Masnur Muslih (ed),
KTSP
(Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual), hlm. 222.
Hidayat,
’’Diktat Kuliah teori Pembelajaran Matematika“, dalam Masnur Muslih (ed),
KTSP
(Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual), hlm. 222.
Mustaqim,
Psikologi Pendidikan, hlm. 86-87.
0 Response to "Teori Pembelajaran Matematika"
Post a Comment