2
Kerajaan Buddha di Indonesia
Sahabat
wartamadrasah.com pada kesempatan yang lalu kita sudah pernah membahas Kerajaan Hindu di Indonesia nah pada kesempatan ini kita akan membahas 2
Kerajaan Buddha yang ada di Indonesia. Agama Buddha lahir di India
sesudah agama Hindu. Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka (tiga keranjang)
yang diajarkan oleh Sidharta Gautama putra Raja Syudodana di Kapilawastu. Kata
Buddha berarti orang yang sudah suci budinya dan sangat besar kebijaksanaannya.
Kerajaan di Indonesia yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Kaling dan Kerajaan
Sriwijaya.
Berikut keterangan lengkap tentang 2 Kerjaan Buddha yang ada
di Indonesia
1. Kerajaan Kaling
Kerajaan
Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan berita
dari Cina, yaitu Dinasti Tang (618-906). Dari sumber tersebut, pada tahun 647
M, kerajaan ini diperintah oleh Ratu Simo (Sima) dan rakyat hidup makmur. Pada
tahun 664 M, seorang pendeta Buddha dari Cina yang bernama Hwining datang ke Kaling.
Selama tiga tahun di Kaling, ia menerjemahkan Kitab Buddha Hinayana.
Peninggalan sejarah berupa prasasti terdapat di Desa Tukmas di kaki gunung
Merbabu. Prasasti tersebut bertuliskan tahun 650 M dan ditulis menggunakan
huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta.
2. Kerajaan
Sriwijaya
berdiri
pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang,
Sumatera Selatan (Muara Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada
saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, putera dari Samaratungga dari Jawa
pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat,
Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu.
Oleh karena itu, Sriwijaya disebut
Kerajaan Nusantara pertama. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat
pendidikan dan penyebaran agama Buddha, dan sebagai pusat perdagangan.
a. Dikenal sebagai
kerajaan maritim karena mempunyai angkatan laut yang tangguh dan wilayah
perairan yang luas. Karena begitu luas wilayahnya, maka Sriwijaya disebut
sebagai Kerajaan Nusantara pertama.
b. Dikenal sebagai
pusat pendidikan penyebaran agama Buddha, dengan bukti catatan I-tsing dari
Cina pada tahun 685 M, yang menyebut Sriwijaya dengan She-le-fo-she. Bukti yang
kedua adalah Sakyakirti dan Dharmapala dari India, seorang guru agama Buddha
yang terkenal. Banyak pula pemuda Sriwijaya yang dikirim ke Perguruan Tinggi
Nalanda (India) untuk belajar agama Buddha.
c. Dikenal sebagai
pusat perdagangan karena Palembang sebagai jalur perdagangan nasional dan
internasional. Banyak kapal yang singgah sehingga menambah pemasukan pajak.
Peninggalan sejarah berupa Candi
Muara Takus dan bangunan tempat suci Biara Bakal, serta prasasti yang ditulis
dengan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno. Ada lima buah prasasti, yaitu
Prasasti Kedukan Bukit (605 M ), Prasasti Talang Tuo (684 M), Prasasti Telaga
Batu (ketiga prasasti tersebut ditemukan di dekat Palembang), Kota Kapur di
Pulau Bangka (686 M), Karang Berahi di Jambi (686 M). Keruntuhan Sriwijaya
disebabkan oleh faktor dari dalam dan dari luar negeri. Pada tahun 1025,
Sriwijaya diserbu Raja Colamandala dari India Selatan dan Raja Sanggrama
Wijayatunggawarman ditawan. Kemudian, tahun 1275 M, Singasari menyerang Kerajaan
Sriwijaya dan tahun 1277 M, Kerajaan Majapahit juga menyerang Kerajaan
Sriwijaya.
Demikian pembahasan 2 Kerjaan
Buddha yang ada di Indonesia, Semoga bermanfaat
0 Response to "2 Kerajaan Buddha di Indonesia"
Post a Comment