TEKNIK AKROSTIK DAN IMPELENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
Sahabat warta madrasah, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Teknik Akrostik dan Implementasinya dalam Pembelajaran, Kata
akrostik berasal dari kata Perancis acrostiche dan Yunani akrostichis
yang artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuh
atau beberapa kata.[1]
Menurut
Deasy Harianti sebelum informasi apapun masuk ke dalam ingatan untuk jangka
waktu yang lama, informasi tersebut digolongkan sebagai informasi memori jangka
pedek (sementara). Informasi yang tergolong sebagai memori jangka pendek tidak
akan bertahan lama, mampu bertahan sekitar 15-30 detik setelah informasi
diterima oleh otak manusia. Derasnya aliran informasi yang masuk dapat
berpengaruh terhadap memori jangka
pendek. Hal ini disebabkan memori jangka pendek memiliki jangka pendek, agar
memori jangka pendek bias diteruskan
menjadi memori jangka panjang yang mampu bertahan beberapa menit, bahkan sampai
seumur hidup manusia, informasi tersebut harus mengandung subjek pemikiran yang
bermakna dan memiliki arti. Dengan demikian teknik akrostik adalah teknik yang
tepat untuk memindahkan memori jangka pendek ke dalam memori jangka panjang.[2]
Menurut
Rose Colin, akrostik adalah sajak atau
susunan kata yang seluruh huruf awal atau akhir tiap barisnya merupakan sebuah
kata nama diri yang digunakan untuk mengingat hal lain. Teknik aksrostik adalah
salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memudahkan siswa untuk
mengingat sebuah materi yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf awal,
tengah atau akhir sebuah kalimat atau frase tertentu[3]
Karen
Markowitz, akrostik juga menggunakan kunci untuk membuat konsep abstrak menjadi
lebih konkrit sehingga lebih mudah diingat. Namun, akrostik tidak selalu
menggunakan huruf pertama dan juga tidak selalu menghasilkan singkatan dalam
bentuk satu kata atau frase, misalnya pelangi “Mejikuhibiniu” singkatan dari
warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Contoh lainnya adalah
menghafal urutan nama planet dari posisi yang paling dekat dengan matahari
hingga planet terjauh. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Saturnurs, Uranus,
Neptunus dan Pluto. Jika diambil huruf depan dari masing-masing planet adalah
M, V, M, J, S, U, N dan P, huruf ini sekarang dibuat singkatan yang lucu menadi
“Main Boley Ball Membuat Jantung Sehat
Untuk Nenek Peot”[4]
Di
Indoenesia teknik akrostik dikenal dengan sebutan jembatan keledai. Untuk
pertama kalinya jembatan keledai di Indonesia diperkenalkan oleh Tan Malaka dalam
bukunya Madilog yang berpendapat:
Pula Kalau pelajaran itu terlalu banyak,
sudahlah tentu tak bias dihafalkan lagi. Tetapi saya juga mengerti gunanya
pengetahuan yang selalu ada dalam otak, begituallh saya ambil jalan tengah,
padu yang baik dari kedua belah pihak. Hafalkan, ya hafalkan, tetapi perkara
barang yang sudah saya mengerti betul, saya hafalkan kependekan intinya saja.
Pada masa itulah di sekolah Raja Bukit Tinggi, saya sudah lama membuat dan
menyimpan dalam otak, perkataan yang tidak berarti buat orang lain, tetapi
penuh dengan pengetahuan buat saya. Buat ringkasan uraian ini, maka perkataan
yang bukan perkataan ini, saya namakan jembatan keledai[5]
Soelistyowati
(200), membuktikan nilai tes siswa menunjukkan bahwa pengajaran “Artikel”
dengan menggunakan “jembatan keledai” mencapai rata-rata kelas yaitu 9,5
sedangkan dengan menggunakan “gambar” untuk mengilustrasikan sebuah kata
rata-rata kelasnya adalah 7,9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menggunakan teknik akrostik lebih efektif dari pada menggunakan media gambar
untuk mengilustrasikan sebuah kata. hal itu berarti bahwa pengajaran dengan
denggunakan jembatan keledai lebih bagus dari pada media gambar untuk
mengilustrasikan sebuah kata. Selain itu selama penelitian di kelas siswa lebih
tertarik belajar, oleh karena itu pengalaman siswa dengan menggunakan jembatan
keledai dalam pembelajaran lebih baik daripada menggunakan media gambar untuk
mengilustrasikan sebuah kata[6]
Jembatan
keledai membuat sesuatu yang sulit diingat menjadi mudah diingat. biasayanya
digunakan karena ingatan alami kita sulit menerima sesuatu yang kurang menarik.
Jembatan Keledai adalah cara untuk mengingat sesuatu dengan urutannya yang
biasanya berupa susunan kata atau susunan kata yang mudah diingat. cara ini
sudah dibuktikan lebih efektif dan efisien untuk menyimpan informasi dalam
ingatan jangka panjang, terutama jika dibantu dengan visualisasi (contohnya,
membayangkan kalimat tersebut dalam situasi yang berhubungan dengan topik yang
dibicarakan).[7]
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik adalah cara yang
efektif untuk mengingat atau menghafalkan materi tertentu dengan menyusun
setiap huruf perata dari suatu kelompok kata dan suku kata -suku kata lainnya
sehingga menjadi suatu kalimat atau berupa susunan kata yang ditambah suku kata
tertentu sehingga membentuk kalimat dengan arti yang menarik, bermakna dan
masuk di akal.
b. Cara-Cara Pembuatan Teknik Akrostik
(Jembatan Keledai)
Teknik Akrostik dapat
dibuat dengan cara sebagai berikut:[8]
1) Mengambil huruf depan atau suku kata terdepan dari
suatu kata. Seperti kata Mejikuhibiniu (Me-rah, Ji-ngga, Ku-ning, Hi-jau,
Bi-ru, Ni-la, U-ngu)
2) Membuat Makna Plesetan
Makna plesetan dalah makna yang dibuat sesuai
kreatifitas seseorang. dimana kata-kata tersebut mengandung arti. Contoh untuk
daftar nama-nama planet : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus. Ambillah huruf terdepan dari masing-masing kata maka akan
diperoleh huruf M, V, B, M, J, S, U dan N. Setiap huruf fitambah dengan suku
kata tertentu sehingga menjadi kata yang bermakna. Sehingga menjadi
Main-Vollu-Ball-Membuat-Jantung-Sehat-Untu-Nenek
3) Buat sesuai selera tetapi bermakna. dalam membuat
Jembatan keledai tidak ada patokan khusus. setiap orang yang membuat dengan
kreatifitas masing-masing sesuai selera agar mendapatkan kemudahan dan
kebermaknaan dari rangkaian kata tersebut.
c. Langkah-Langkah Penggunaan Teknik Akrostik
Teknik Akrostik dapat dikombinakan dalam model
pembelajaran Kontekstual, Kolaboratif, Kooperatif, Quantum, PAIKEM dan lain
sebagainya. secara umum langkah-langkah pembelajaran menggunakan teknik akrostik
dapat dilakukan dalam 5 tahap, yaitu :[9]
1) Tahap
Persiapan
Sebelum melaksanakan pembelajara, guru terlebih dahulu
memahami materi yang akan disampaikan. Dengan penguasaan materi yang baik
seoarang guru dapat mengambil beberapa unsur pokok penting yang harus dikuasai
siswa. Dari sinilah guru mulai berkreasi hal-hal apa saja yang perlu diingat
oleh siswa. Guru mulai merangkai konsep-konsep penting kemudian dibuat
singkatan menggunakan teknik akrostik. Guru menyiapkan sumber dan media belajar
yang dapat menunjang pemahman siswa. Pada tahap awal pelaksanaan tindakan, guru
dapat memberikan stimulasi dari penggunaan teknik akrostik, bisa dengan
menggunakan lagu maupun pertanyaan-pertanyaan.
2) Tahap penyampaian
Pada tahap ini, penyampaian materi oleh guru sangatlah
penting agar siswa dapat meneriama informasi-informasi penting. Hal ini
memudahkan siswa untuk menangkap konsep-konsep yang perlu diingat. Materi yang
disampaikan harus benar-benar dikuasai oleh siswa. Untuk menarik perhatian dan
fokus siswa, guru dapat menyampaikan materi menggunakan macam-macam alat dan
media sesuai dengan karakteristik kelas.
3) Tahap Pelatihan
Pada tahap ini, guru berperan memberikan pelatikan
penggunaan teknik akrostik kepada siswa. Infromasi-informasi penting dari
materi diintegrasikan dalam suatu konsep yang mudah diingat oleh siswa. Dalam melakukan
pelatihan guru hendaknya melibatkan siswa agar mempunyai pengalaman secara
langsung dalam penggunaan teknik akrostik. Di tahap pelatihan ini, siswa diberi
kesempatan untuk mencoba sendiri membuat singkatan menggunakan teknik akrostik
sesuai kreatifitas masing-masing.
4) Tahap kompetisi
Pada tahap kompetisi, siswa dibentuk menjadi kelompok,
dapat berkelompok dengan teman sebangku maupun dengan beberapa teman. Di dalam
kelompok tidak perlu adanya pengelompokan khusus. Sebelum dilakukan kompetisi
antar kelompok, terlebih dahulu setiap kelompok memahami materi yang sudah
ditugaskan, kemudian setiap kelompok akan membuat singkatan menggunakan teknik
akrostik. Lalu setiap kelompok yang akan menyajikan hasilnya kepada kelompok
lainnya. Kelompok yang membuat singkatan paling menarik, mudah diingat dan
bermakna adalah pemenangnya.
5) Tahap Akhir
Pada tahap ini, siswa bersama guru menyimpulkan matrei
pelajaran yang telah dilakukan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya. Mengadakan refleksi antara cara menghafal teknik konvensional dengan
teknik akrostik.
Sintaks Pembelajaran dengan Teknik Akrostik[10]
No
|
Langkah-langkah
|
Perilaku Guru
|
1
|
Tahap Persiapan
|
·
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
·
Guru
menjelaskan mekanisme pembelajaran
·
Guru
memberikan apersepsi berupa lagu, video. audi dan pertanyaan-pertanyaan
sebagai tahap awal pengenalan teknik akrostik
|
2
|
Tahap Penyampaian
|
·
Guru
menyampaikan materi pelajaran
·
Guru
melakukan tanyaa-jawab (interaksi dua arah) untuk membantu siswa menguasai materi
pembelajaran
|
3
|
Tahap Pelatihan
|
·
Guru
memberikan penjelasan dan cara menggunakan teknik akrostik
·
Guru
melibatkan siswa untuk berlatih menggunakan teknik akrostik
·
Guru
membimbing siswa untuk membuat singkatan sesuai kreativitas siswa
|
4
|
Tahap Kompetisi
|
·
Siswa
dibentuk dalam kelompok-kelompok
·
Gurumemberikan
sub-bab materi untuk dipahami didalam kelompok
·
Setiap
kelompok bertugas memahami materi
·
Siswa
membuat singkatan-singkatan menggunakan teknik akrostik sesuai konsep-konsep
penting dalam materi
·
seitap
kelompok akan menyajikan hasil pekerjaanya kepada kelompok lain secara
bergantian
·
Kelompok
siswa yang membuat singkatan paling menarik, mudah diingat dan bermakna
adalah pemenangnya.
|
5
|
Tahap Akhir
|
·
Guru
memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika masih ada kesulitan
·
Siswa
diberi beberapa pertanyaan kembali mengenai materi pelajaran, apakah ada
perbedaan setelah menggunakan teknik akrostik
·
guru
memberikan penegasan kembali tentang kesimpulan materi pelajaran
Guru
memberikan pelurusan pemahaman dan penguatan konsep siswa
|
d. Manfaat Teknik Akrostik
Berbicara manfaat, Teknik akrostik memiliki banyak
manfaat diantaranya :[11]
1) Dapat membantu siswa dalam menghadapi berbgai tujuan
agenda pembelajaran yang berpacu dengan waktu. Karena apabila siswa dapat menggunakan
teknik akrostik dengan efesien, maka mereka dapat memaksimalkan waktu belajar
2) Dapat mengejar target menjadi lebih mudah karena
persyaratan mendasar terpenuhi dan masih tersisa waktu untuk mempelajari
pilihan pribadi
3) Dapat membuat materi menjadi bermakna dengan memakai
asosiasi dan sebagainya. Dengan menggunakan teknik akrostik ini, maka dapat
memberikan jalan sistematis untuk merekam dan mendapatkan kembali materi.
4) Mampu mengurangi waktu mengerjakan pekerjaan sekolah
dan memberi waktu luang untuk mencapai tujuan yang lebih personal juga dapat
mempersiapkan kita meraih keberhasilan di sekolah dan di bidang profesional
5) Dapat membantu siswa mengingat informasi lebih cepat,
runtut dan mempertahankan lebih lama
6) Membantu siswa dalam mempelajari bahan ujian dengan
berbagai bentuk tes dengan mudah
e. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Akrostik
1) Kelebihan Teknik Akrostik[12]
a)
Akrostik
mengggunakan huruf-huruf kunci untuk membuat konsep abstrak lebih konkret, hal
ini mempermudah siswa dalam mengingat
b) Penggun Teknik akrostik dapat membuat hafalan sesuai
krestifitas masing-masing karena tidak adanya patokan khusus, akrostik tidak
selalu menggunakan huruf pertama dan tidak selalu menghasilkan singkatan dalam
bentuk satu kata, informasi yang diingat dalam akrostik dapat berbentuk kalimat
atau frase tertentu
c)
Pembuatan
hafalan menggunakan teknik akrostik lebih mudah karena tidak da kurangnya
batasan kata
d) Penggunaan teknik akrostik dapat diaplikasikan dengan
semua model pembelajaran
e)
siswa
lebih mudah mengingat hafalan yang dapat dibuatnya sendiri, hal ini membuat
siswa merasa dihargai terlebih lagi apabila hafalan yang dibuatnya digunakan
teman lainnya.
a) Perlunya pendalaman pemaham materi yang sedang
dipelajari. Hal ini mempengaruhi siswa dalam mengambil kata-kata kunci untuk
menyusun hafalan.
b) Perlunya media pendukung (audio, Visul, audio-visual)
untuk menanamkan konsep. Hal ini dikarenakan ingatakan paling tajam pada diri
manusia terjadi pada masa kanak-kanak (7-14 tahun) dan ini berlaku untuk
ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan
c) Kunci dalam membuat hafalan menggunakan teknik
akrostik adalah minat dan kreativitas siswa tersebut sebelum menerapkan teknik
akrostik
d) Dibutuhkan komitmen siswa dalam mengingat, apabila
kimitmen ini tidak dilakukan maka menyebabkan lupa.
Demikian pembahasan Teknik Akrostik dan Implementasinya dalam Pembelajaran, semoga bermanfaat
[2] Deasy Harianti, Metode Jitu Meningkatkan Daya Ingat (Memory Power),
Tangga Puskata, Bandung, 2008, hal. 100
0 Response to "TEKNIK AKROSTIK DAN IMPELENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN"
Post a Comment