Warta Madrasah –
sahabat warta madrasah pada kesempatan ini kita akan mengkaji tentang Pengertian
Manajemen Dakwah. Manajemen dakwah adalah terminologi yang terdiri dari dua
kata, yakni "manajemen" dan "dakwah". Kedua kata ini
berangkat dari dua disiplin ilmu yang sangat berbeda. Istilah yang pertama,
berangkat dari disiplin ilmu yang sekuler (ilmu yang tidak berdasarkan pada
agama), yakni ilmu ekonomi. Ilmu ini diletakkan di atas paradigma
materialistis.
Prinsipnya
adalah dengan modal yang sekecil-kecilnya untuk mendapat keuntungan yang
sebesar-besarnya. Sedangkan istilah yang kedua berasal dari lingkungan agama,
yakni ilmu dakwah. Ilmu ini diletakkan di atas prinsip, ajakan menuju
keselamatan dunia dan akhirat, tanpa paksaan dan intimidasi serta tanpa bujukan
dan iming-iming material. Ia datang dengan tema menjadi rahmat bagi semesta
alam (Munir dan Ilaihi, 2006: vii).
Untuk memudahkan
pemahaman menyeluruh terhadap manajemen dakwah, maka akan dibahas terlebih
dahulu secara terpisah antara manajemen dengan dakwah, lalu dikemukakan
pengertian manajemen dakwah (Mahmuddin, 2004: 18). Secara etimologi, dalam
bahasa Indonesia belum ada keseragaman mengenai terjemahan terhadap istilah "management"
hingga saat ini terjemahannya sudah banyak dengan alasanalasan tertentu seperti
pembinaan, pengurusan, pengelolaan ketatalaksanaan, manajemen dan management
(Siagian, 1993: 8-9). Hal yang sama dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
a. Menurut
Manullang (1963: 15 dan 17) bahwa istilah manajemen terjemahannya dalam bahasa
Indonesia, hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang
dipergunakan" seperti: ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan
dan lain sebagainya.
b. Dalam
Kamus Ekonomi, management berarti pengelolaan, kadangkadang ketatalaksanaan
(Winardi, 1984: 296). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (KBBI, 2002: 708).
Menurut
terminologi, bahwa istilah manajemen hingga kini tidak ada standar istilah yang
disepakati. Istilah manajemen diberi
banyak arti yang berbeda oleh para ahli sesuai dengan titik berat fokus yang
dianalisis (Moekiyat, 1980: 320). Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:
a. Manajemen
seperti dikemukakan R.Terry adalah Mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan,
dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik
melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut meliputi
pengetahuan tentang apa yang harus mereka lakukan, menetapkan cara bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur
efektivitas dari usaha-usaha mereka (R.Terry, 1993: 9).
Dalam
buku yang lain R.Terry (1977: 4) menyatakan, Management is a distinct process
consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to
determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other
resources. (manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan,
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain).
b.
Menurut P. Siagian, manajemen dapat didefinisikan
sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
c.
Menurut Handoko, manajemen dapat didefinisikan
sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau
kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan
(controlling) (Handoko, 2003: 10).
d.
Menurut Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2001: 3)
e.
Menurut Sukarno K. (1986: 4), manajemen ialah :
1). Proses dari memimpin, membimbing dan memberikan fasilitas dari usaha
orangorang yang terorganisir dalam organisasi formal guna mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan; 2). Proses perencanaan, pengorganisasian, pengerakkan
dan pengawasan.
f. Menurut
Manullang (1985: 5), manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
prngorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan daripada sumber daya
manusia untuk mencapai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
Dari beberapa
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan
segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien.
Berpijak pada
pengertian manajemen dan dakwah di atas, baik pengertian “Manajemen” dan
pengertian “Dakwah” secara keseluruhan keduanya memiliki substansi definisi
operasional (objek materia) yang sama namun arah kajian (objek forma) yang
berbeda.
Maksudnya, dari
pengertian tersebut seperti “Manajemen” berarti seni dan ilmu dalam proses atau
usaha untuk memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan
mengawasi kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan; dan
pengertian “Dakwah” yang berarti usaha atau proses menyeru dan mengajak kepada
orang lain secara sengaja, sadar dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan
guna memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di sini dapat diketahui bahwa
system operasionalnya mengarah kepada pelaksanaan dalam menjalankan aktifitas yang
ditempuh secara sadar, sistematis, terarah, efektif dan efisien serta bertanggung
jawab guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Secara teoritis
munculnya ilmu “Manajamen dan Dakwah” berada dalam lingkup yang berbeda, maka
pemahaman dan penafsirannya pun berdasarkan konteks disiplin ilmu. Namun
demikian, dengan perkembangan ilmu pengetahuan telah muncul disiplin ilmu baru
dalam khazanah keislaman dengan istilah “Manajemen Dakwah”. Sehingga dengan
demikian diperlukan cakupan konsep manajemen dakwah secara teoritis yang mengacu
pada pengertian manajemen dakwah itu sendiri.
Dari penjelasan
tersebut maka dapat dirumuskan bahwa manajemen dakwah adalah proses
merencanakan tugas, mengelompokkan tugas, menghimpun dan menempatkan
tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompokkelompok tugas dan kemudian
menggerakkannya ke arah pencapaian tujuan dakwah (Shaleh,1977: 44).
Demikian kajian
kita tentang Pengertian Manajemen Dakwah Semoga Bermanfaat
0 Response to "Pengertian Manajemen Dakwah"
Post a Comment