Warta
Madrasah -- Prinsip-prinsip manajemen dapat digunakan sebagai
pelindung dan pencegah terhadap kekeliruan yang fatal yang bisa terjadi dalam
kegiatan teknikal maupun manajerial. Mengingat prinsip manajemen bersifat luwes
dan bukan mutlak, hal ini dapat dimanfaatkan terlepas dari kondisi yang
beruabah dan situasi khusus (Winardi, 2000: 62).
Fayd
berpendapat ada empat belas prinsip yang hendak dilakukan oleh
organisasi,
yaitu :
a. Pembagian
kerja (division of work).
Hal
ini berhubungan dengan spesialisasi pekerjaan, di manain dividu senantiasa
menghadapi pekerjaan yang sama. Pembagian kerja dapat diterapkan baik terhadap
pekerjaan teknikal maupun pekerjaan manajerial.
b. Otoritas
dan tanggung jawab (authority and responsibility)
Otoritas
atau kekuasaan merupakan hak untuk memberikan perintah-perintah dan untuk
ditaati. Tanggung jawab merupakan pelengkap otoritas suatu tahapan alamiah dan
bagian yang senantiasa muncul, apabila orang melaksanakan otoritas.
c. Disiplin
(discipline).
Disiplin
sebagai ketaatan, penerapan, energi, dan respek antara pihak majikan dan para
manajerial.
d. Kesatuan
perintah (unity of command)
Prinsip
ini berarti bahwa seorang individu harus menerima perintah hanya dari seorang
atasan saja. Apabila perintah tersebut dilanggar, maka otoritas digerogoti dan
disiplin tidak dapat ditegakkan lagi, stabilitas mendapatkan ancaman.
e. Kesatuan
arah (unity of direction).
Masing-masing
kelompok aktifitas dengan sasaran sama harus mempunyai satu pimpinan dan satu
rencana.
f. Asas
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi (subordination of individual
interest into general interest).
Prinsip
ini pada hakikatnya menyatakan bahwa apabila kepentingan individual dan
kepentingan organisasi berbenturan, maka kepentingan organisatoris harus
diutamakan.
g. Imbalan
untuk personil (remuneration of personal).
Imbalan
untuk jasa-jasa yang diberikan oleh para pekerja harus adil dan memuaskan baik
bagi para karyawan maupun pimpinan.
h. Sentralisasi
(centralization).
Sentralisasi
merupakan keadaan yang umumnya terdapat pada organisme-organisme dan
organisasi-organisasi.
i. Rantai
skala (the scalar chain).
Suatu
rantai atasan dapat dijumpai pada organisasi-organisasi yang mencakup otoritas
puncak kebawah melalui tingkatan-tingkatan yang menurun hingga jajaran
terendah.
j. Keteraturan
(order).
Menempatkan
sesuatu pada tempatnya merupakan keteraturan yang mengarah kepada keteraturan
social, dimana para pekerja berada pada tempat mereka mendapatkan tugas.
k. Keadilan
(equity).
Para
karyawan harus diperlakukan dengan ramah dan secara adil serta adanya loyalitas
yang tinggi.
l. Stabilitas
personalia (stability of tenure of personal).
Kondisi
organisasi membutuhkan waktu cukup lama untuk mempelajari tugas-tugas dan
pekerjaan karena kondisi demikian dihadapkan pada timbulnya problem-problem
yang tidak terduga.
m. Inisiatif
(initiative).
Dalam
menyusun rencana dan mengupayakan keberhasilan suatu pekerjaan berdasarkan pada
pengalaman yang dimiliki, dan hal ini senantiasa akan memunculkan inisiatif
yang baru.
n. Jiwa korps
(esprit de corps).
Harmoni
antara personalia dalam organisasi merupakan sumber kekuatan yang dahsyat.
Kerja sama antar personalia dapat dicapai melalui komunikasi dengan menekankan
kontak verbal dimana hal tersebut dimungkinkan (Winardi, 2000: 424-426).
Dari
keseluruhan prinsip-prinsip manajemen tersebut sangat membantu dalam pekerjaan
manajerial dalam bidang apapun. Maka dalam kegiatan dakwah prinsip-prinsip di
atas digunakan sesuai dengan keadaan dan tujuan dalam bidang penggarapan dakwah
melalui organisasi yang disusun. Demikian Prinsip-prinsip manajemen
Semoga bermanfaat
0 Response to "Prinsip-prinsip manajemen"
Post a Comment