Penjualan personal adalah cabang
interpribadi dari bauran promosi. Sebagian besar iklan mengandung komunikasi
satu arah dan nonpribadi dengan kelompok konsumen sasaran. Sebaliknya, penjualan
personal meliputi komunikasi dua arah dan pribadi antara tenaga penjual dan
pelanggan individu. Tenaga penjual dapat meneliti pelanggan untuk mempelajari
lebih banyak mengenai permasalahan mereka dan kemudian merancang tawaran serta
presentasi pemasaran agar sesuai dengan kebutuhan khusus dari masing-masing
pelanggan.
Tenaga penjualan dapat berfungsi sebagai
jembatan antara perusahaan dan pelanggannya. Dalam banyak kasus, tenaga
penjualan melayani dua majikan, yaitu penjual dan pembeli. Pertama mereka
mewakili perusahaan kepada pelanggan. Mereka mencari dan mengembangkan
pelanggan baru serta mengomunikasikan informasi mengenai produk dan layanan
perusahaan. Mereka menjual produk dengan cara mendekati pelanggan,
menegosiasikan harga dan syarat pembelian dan menutup penjulan. Selain itu,
tenaga penjualan memberikan layanan pelanggan dan melakukan riset pasar serta
penyelidikan pelanggan.
Tenaga penjualan juga sekaligus mewakili
pelanggan kepada perusahaan, di dalam perusahaan bertindak sebagai “pejuang”
kepentingan pelanggan dan mengelola hubungan penjual-pembeli. Tenaga penjualan
menyalurkan perhatian atau keluhan pelanggan mengenai produk perusahaan dengan
pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan. Mereka mempelajari kebutuhan
pelanggan dan bekerja dengan orang-orang pemasaran dan nonpemasaran lainnya di
dalam perusahaan untuk menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar lagi.
Pandangan lama menganggap bahwa tenaga penjualan hanya perlu memikirkan
mengenai penjualan dan perusahaan memikirkan keuntungan. Namun, pandangan saat
ini menunjukkan bahwa tenaga penjualan perlu memikirkan lebih dari sekedar
menghasilkan penjualan. Mereka harus bekerja dengan pihak lain di dalam
perusahaan untuk menghasilkan nilai pelanggan dan keuntungan perusahaan.[1]
Bahkan ketika kondisi strategis dan
tugas-tugas komunikasi yang dihadapi perusahaan mendukung pengalokasian
sumberdaya promosi yang penting bagi armada penjualan, tujuan pemasaran secara
spesifik yang harus dicapai wiraniaga sangat bervariasi antarperusahaan yang
menghadapi pasar dan situasi persaingan yang berbeda. Tenaga penjualan
perusahaan mungkin diminta untuk memusatkan perhatian pada satu atau lebih
sasaran berikut :
a.
Memenangkan
penerimaan produk baru oleh pelanggan yang ada.
b.
Mengembangkan
pelanggan baru untuk produk yang ada.
c.
Mempertahankan
loyalitas pelanggan sekarang dengan memberi pelayanan yang baik.
d.
Melengkapi
fasilitas penjualan masa depan dengan memberi pelayanan teknis kepada calon
pelanggan.
e.
Melengkapi
penjualan masa depan dengan mengomunikasikan informasi produk kepada calon
pelanggan atau pemberi pengaruh.
f.
Mendapatkan
informasi di pasar.[2]
Seorang penjual profesional, harus
memiliki dedikasi tinggi untuk melayani kebutuhan dan mengatasi masalah yang
dihadapi oleh pembeli. Seorang penjual harus memberi advis kepada pembeli, apa
yang harus dibeli, bagaimana cara menggunakan barang dan sebagainya.[3]
[1] Philip Kotler dan Gary
Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,
Op.Cit, hlm. 184.
[2] Harper W. Boyd, et.all, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan
Strategis dengan Orientasi Global, Erlangga, Jakarta, 2000, hlm. 103.
[3] Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
Alfabeta, Bandung, 2000, hlm. 63-64.
0 Response to "Apa Peranan Tenaga Penjualan?"
Post a Comment