PENGERTIAN OBLIGASI KONVERSI

 PENGERTIAN OBLIGASI KONVERSI
       Warta Madrasah - Sahabat warta madrasah pada kesempatan ini kita akan mengkaji tentang Pengertian Obligasi KonversiDalam istilah akuntansi, obligasi konversi masuk sebagai kategori instrumen keuangan majemuk (compound financial instruments). Obligasi konversi atau yang dikenal juga dengan nama convertible bond, adalah suatu jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari perusahaan penerbit obligasi dan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih pada  penerbitan obligasi tersebut. Obligasi konversi merupakan sekuriti hibrida yaitu suatu sekuriti yang terdiri dari dua unsur yaitu utang dan ekuitas.[1]
       Sekilas Obligasi Konversi memang tidak ada bedanya dengan obligasi biasa(sebenarnya tidak ada istilah obligasi biasa, istilah ini hanya digunakan untuk membedakan saja). Obligasi konversi misalnya, juga memberikan kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi memilki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa, jika dinilainya , dengan menukarkan itu memberikan keuntungan lebih besar dari pada hanya dipegang dalam bentuk obligasi biasa. Jadi, perusahaan yang menerbikan obligasi konversi, mestinya juga menerbitkan saham biasa.
       Sebagai contoh, misalnya, Tuan Andi Darmawan, seorang bangsawan dari Ujung Pandang membeli obligasi konversi dari PT Tanjung Bira, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran antar pulau. Obligasi konversi yang diterbitka bulan januari 1990 ini memiliki nilai pari Rp 10.000. jika umur obligasi konversi itu 20 tahun, maka jatuh temponya adalah, Desember 2010. Obligasi konversi itu membayar up Rp 1.500 pertahun (15%).
       Pada obligasi koversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya, untuk obligasi PT Tanjung Bira diatas, memiliki persyaratan konversi sebagai berikut: setiap obligasi konversi PT Tanjung Bira bisa dikonversi menjadi 2 lembar saham biasa PT Tanjung Bira setelah januari 1995. Dengan demikian, jika Tuan Andi menginginkan untuk mengkonversi obligasi konversinya, bisa mengajukan permohonan kepada emiten. Setelah terjadi konversi, tentu saja tuan andi tidak lagi sebagai pemegang 1 lembar obligasi konversi PT Tanjung Bira, melainkan menjadi pemegang 2 lembar saham biasa PT Tanjung Bira. Perhatikan, persyaratan tersebut diatas memberikan batas waktu pengkonversian, yaitu hanya setelah 5 tahun obligasi konversi beredar, jadi dalam 5 tahun pertama peredaran obligasi konversi, Tuan Andi tidak bisa melakukan konversi. Dengan demikian, dia harus besedia menjadi pemegang obligasi konversi. Adapun untuk mengetahui nilai tukarnya bisa dilakukan dengan cara membagi nilai pari dengan harga konversi.[2]
b.    Jenis-Jenis Obligasi Konversi
Adapun jenis-jenis obligasi konversi terdiri dari:
1.      Obligasi tukar (exchangeable convertibles) adalah suatu obligasi dimana saham yang menjadi aset dasar obligasi tersebut merupakan saham dari perusahaan yang berbeda dari perusahaan penerbit obligasi.
2.       Obligasi wajib konversi (Mandatory convertibles) adalah obligasi jangka pendek dan biasanya memiliki imbal hasil tinggi yang wajib dikonversikan menjadi saham biasa berdasarkan harga pasaran yang berlaku pada saat konversi.
3.      Obligasi konversi bersyarat atau lebih dikenal dengan istilah (contingent convertibles [co-co]) yang merupakan obligasi konversi dengan persyaratan bahwa investor hanya diperkenankan untuk melakukan konversi obligasinya menjadi saham perusahaan apabila harga saham yang berlaku di pasar modal mencapai persentase tertentu di atas harga konversi.
4.      Obligasi konversi saham preferen (convertible preferred stock); seperti obligasi biasa namun memiliki peringkat senioritas lebih rendah dalam struktur permodalan.[3]
c.    Harga Pasar Obligasi Konversi
       Meskipun diatas sudah dikatakan, bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan antara obligasi konversi dengan obligasi non-konversi, namun dalam pola pergerakan harga terdapat perbedaan yang prinsip, yang harus diketahui oleh investor agar bisa mengetahui karakteristik alat investasi ini. Seperti telah dibahas ketika membicarakan obligasi non-konversi, maka pergerakan harga obligasi sangat tergantung YTM (yield to maturity). Oleh karena itu, harga obligasi non-konversi bergerak naik atau turun dipengaruhi oleh YTM obligasi lain yang memiliki rating, kupon dan waktu jatuh tempo yang sama. Sebaliknya, harga obligasi konversi sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga saham biasa yang menjadi konversinya. Penting untuk diketahui, fluktuasi harga pada obligasi konversi ini lebih tiggi dari fluktuasi harga yang terjadi pada obligasi non-konversi.
       Baiklah, untuk mengetahui fluktuasi harga pasar obligasi konversi, kita gunakan saja data yang dimiliki Tuan Andi darmawan, yaitu obligasi konversi PT Tanjung Bira. Diatas sudah diketahui bahwa obligasi konversi PT Tanjung Bira memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dan kupon Rp 1.500 serta nilai pari Rp 10.000. Persyaratan konversi adalah penkovrsian bisa dilakukan dengan menukar 1 lembar obligasi dengan 2 lembar saham biasa atau dengan harga konversi Rp 5000. Berapa hara pasar (converted value atau nilai konversi) obligasi konversi PT Tanjung Bira jika pada saat ini harga pasar harga saham biasa PT Tanjung Bira Rp 6000, dan pada saat ini termasuk periode dimana bisa dilakukan konversi. Untuk menjawab pertanyaan ini dapat digunakan rumus berikut:

      Harga Pasar = Nilai Tukar x Harga Pasar Saham Biasa
                          = 2 x Rp 6.000
                          = Rp 12.000

       Jadi jika ada teman Tuan Andi menawar  obligasi konversi PT Tanjung Bira yang dimilikinya dengan harga Rp 11.000 dalam keadaan normal tentu tidak bijaksanakalu Tuan Andi melepas Obligasi konversi PT Tanjung Bira. Sebab, teman Tuan Andi itu berahsil membujuknya, berarti teman Tuan Andi akan mendapatkan obligasu konversi PT Tanjung Bira, setelah itu dia bisa menukarkanya dengan 2 lembar saham biasa PT Tanjung Bira, masing-masig berharga Rp 6.000. selamjutnya, teman Tuan Andi itu bias menjual saham biasa hasil konversinya dengan nilai Rp 12.000. kaena modal awalnya adalah Rp 11.000 maka teman Tuan Andi itu sudah mendapatkan untung Rp 1000, namun Tuan Andi memliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lenih besar lagi, sehingga tidak perlu menjual obligasi konversinya apada harga Rp 11.000 (sebab memang dibawah harga pasar).[4]





[2] Op.Cit, Sawidji Widoatmodjo, hlm 130-132
[4]  Op.Cit, Sawidji Widoatmodjo, hlm.133-135

0 Response to "PENGERTIAN OBLIGASI KONVERSI"

Post a Comment