Ali Bin Abi Tholib (23 SH-40 H/600-661
M)
Ali bin Abi Tholib yang kunniyanya
adalah Abul Hasan, dilahirkan pada tahun
gajah ke-13. Ali adalah keponakan Rasulullah dan dari suku bani Hasyim, yang
dipercaya menjaga tempat suci ka’bah. Beliau menikahi putri Rasulullah fatimah
az-Zahra dan dikarunia dua orang putra, hasan dan husain.
Ali terkenal sangat sederhana, ia
secara sukarela menarik dirinya dari daftar penerima bantuan baitul mal.
Bahakan ada yang mengatakan beliau memberikan 5000 dirham pertahun. Ibn Abbas gubernur Ali di kuffah, memungut zakat
atas sayuran yang tidak membusuk yang digunakan sebagai bumbu seperti yang
dinyatakan sebelumnya. Akan tetapi Ali tidak menghadiri pertemuan majlis syuro
di djabiya (masuk wilayah madinah) yang diadakan oleh umar untuk menyepakati
peraturan-peraturan yang sangat berkaitan dengan dengan daerah taklukan.
Pertemuan itu juga menyepakati untuk tidak mendistribusikan pendapatan baitul
mal tetapi sebagai cadangan. Semua kesepakatan berlawanan dengan Ali. Oleh
karena itu ali mendistribusikan seluruh pendapatan provinsi yang ada di baitul
mal Madinah, Basrah, dan Kuffah. Ali igin mendistribusikan ke sawad, namun dia
harus menahan diri karena takut akan terjadi perselisian . mungkin cara ini merupakan
solusi terbaik dipandang dari segi hukum dan keadaan negara yang sedang
mengalami perubahan kepemimpinan. Dan Ali meningkatkan tunjangan pada para
pengikutnya di iraq. Singkatnya Ali memiliki kebijakan fiskal sebagai berikut :
1.
Pendistribusian seluruh pendapatan
baitul mal, berbeda dengan umar yang menyisihkan untuk cadangan.
2.
Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
3.
Adanya kebijakan pengetatan Anggaran.[1]
Ali
memiliki konsep jelas tentang kepemimpinannya, tentang administrasi tetah
disusun secara rinci dan jelas seperti yang tertera dalam sebuah surat yang
ditujukan kepada Malik Ashter bin harith.. Beliau wafat akibat tebasan pedang
ibnu Muljam. Jenazahnya diamandikan oleh kedua putranya hasan dan husain.
Beliau dimakamkan di kufah di depan masjid, tetapi ibnu asir menyatakan bahwa
ia dimakamkan di neft. Beliau meninggal dalam usia 63 tahun dan memerintah
selama 5 tahun 3 bulan[2].
0 Response to " Ali Bin Abi Tholib (23 SH-40 H/600-661 M)"
Post a Comment