Warta
madrasah – pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Apa itu Pemenuhan
Kebutuhan? Berikut selengkapnya Tingkat pemenuhan
kebutuhan menurut Morgan (dalam
Sardiman, 1996:78) ada empat kebutuhan yaitu : a) kebutuhan untuk berbuat
sesuatu untuk sesuatu aktivitas. b) kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. c)
kebutuhan untuk mencapai hasil. d) kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.
Tingkat
kebutuhan menurut Maslow (dalam Sugeng Hariyadi,1993:105) ada lima tingkat
kebutuhan yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis (fisiological needs)
2. Kebutuhan rasa aman (safety and security
needs)
3. Kebutuhan mencintai dan dicintai (to love
and belonging needs).
4. Kebutuhan harga diri (self-esteem needs)
5. Kebutuhan aktualisasi diri atau perwujudan diri
(self-actualization needs).
Teori
Tingkat Kebutuhan menurut Maslow di atas intinya mengatakan bahwa kebutuhan itu
tersusun dalam suatu hirarki. Penerapan teori Maslow dalam pemenuhan kebutuhan
para pasien pada hakekatnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan pasien
mempunyai kebutuhan dasar yang sama tetapi ada kalanya satu kebutuhan lebih
penting bagi seseorang pada kebutuhan lainnya.
Kebutuhan
fisiologis (fisiological need) merupakan
kebutuhan yang paling mendasar atau utama. Misalnya kebutuhan udara
segar (02), air (H20), cairan elektrolik dan makanan.
Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan terjadi ketidak seimbangan fisiologis,
seperti kekurangan oksigen menyebabkan sesak nafas, dan kekurangan cairan/air
menyebabkan dehidrasi. Kebutuhan akan rasa aman (safety need), misalnya
rasa aman terhindar dari penyakit, gangguan pencurian dalam kamar, dan
perlindungan hukum dalam kesalahan praktek. Kebutuhan mencintai dan dicintai (love
needs), misalnya mendambakan kasih sayang, ingin dicintai/diterima oleh
kelompok. Kebutuhan harga diri (esteem need), misalnya ingin
dihargai/menghargai adanya respek dari orang lain, toleransi dalam hidup
berdampingan. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualisation need),
misalnya ingin diakui/dipuja, ingin berhasil, ingin menonjol/lebih dari orang
lain.
Tingkat
kebutuhan pasien satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan kerena merupakan
satu rangkaian walaupun pada hakikatnya kebutuhan fisiologis merupakan faktor
yang dominan untuk kelanjutan hidup manusia.
Pasien
ingin diperlakukan sebagai individu, keluhan mereka antara yang satu dengan
yang lainnya tidak sama. Tingkat kebutuhan manusia merupakan rangkaian yang
tidak dapat dipisahkan dan setiap individu relatif membutuhkannya, walaupun
pada hakekatnya kebutuhan fisik merupakan faktor yang paling mendasar bagi
kehidupan manusia. Kebutuhan fisik dikatakan yang paling mendasar sebab jika
kebutuhan fisik tidak terpenuhi maka jiwa manusia dapat terancam, misalnya
seseorang mengalami gangguan muntah dan diare maka akan terjadi gangguan
cairan. Untuk itu kebutuhan cairan harus terpenuhi lebih dahulu dari pada
kebutuhan yang lainnya. Kalau tidak terpenuhi, akibat dehidrasinya individu
dapat meninggal.
Selain
perhatian yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan fisik, perhatian pada aspek
yang lain juga tidak kalah pentingnya. Seperti misal keluhannya perlu
diperhatikan, penjelasan tentang hal-hal yang perlu diketahui pasien (diet,
tindakan yang akan dilakukan, fasilitas yang disediakan dan lain-lainnya). Ada
juga pasien yang mengalami masalah-masalah di luar penyakitnya, baik yang
berkaitan dengan masalah keluarga, ekonomi, hubungan dengan teman dan tetangga,
pendidikan, yang semuanya perlu konseling.
Pasien
yang dirawat di rumah sakit mempunyai harapan di samping juga hak-hak tertentu.
Apabila harapan yang diinginkan pasien terpenuhi, maka pasien merasakan puas.
Kepuasan pasien terjadi sebagai hasil interaksi antara semua sikap,
ketrampilan, pengetahuan dan penyediaan sarana pemberi pelayanan kepada pasien.
Setiap anggota tim kesehatan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kepada
pasien seiring dengan pemenuhan kebutuhan pasien yang bersangkutan.
Layanan untuk
memenuhi kebutuhan seseorang pasien yang dalam keadaan sakit, maka dalam
kegiatan pelayanan keperawatan diperlukan pengumpulan data menurut Lynda Juall
Carpenito (1998:53) sebagai berikut :
1. Pola
penatalaksanaan kesehatan-persepsi sehat
2. Pola
nutrisi-metabolik
3. Pola
eliminasi
4. Pola
aktivitas-latihan
5. Pola
tidur-istirahat
6. Pola
kognitif-persepstual
7. Pola
persepsi diri-konsep diri
8. Pola
peran-hubungan
9. Pola
seksual-reproduktif
10. Pola
koping-toleransi stres
11. Pola
nilai-keyakinan
Macam-macam data
yang perlu dikumpulkan data di atas pada dasarnya untuk mengetahui kebutuhan
dasar yang harus segera dipenuhi dalam keperawatan. Oleh karena itu data
tentang pola penatalaksanaan kesehatan-persepsi sehat yang meliputi pola sehat,
sejahtera yang dirasakan, pengetahuan tentang gaya hidup dan berhubungan dengan
sehat, pengetahuan tentang praktik kesehatan preventif, dan ketaatan pada
ketentuan medis dan keperawatan.
Data yang dibutuhkan
dalam pemenuhan kebutuhan tentang pola nutrisi-metabolik seperti pola makanan
biasa, masukan cairan, berat aktual, penurunan berat badan atau penambahan, dan
nafsu makan, pilihan makanan. Sedangkan pada pola eliminasi yaitu pola
defekasi, pola berkemih, masalah kontrol, penggunaan alat-alat bantu, dan
penggunaan obat-obatan.
Pola
aktivitas-latihan digunakan untuk mengetahui pola latihan, aktivitas, tenang,
rekreasi, kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari-hari (merawat diri,
merawat tubuh, bekerja, makan, belanja, masak). Pola tidur-istirahat, persepsi,
kualitas, kuantitas. Pola kognitif-persepstual mengumpulkan data tentang
penglihatan, belajar, merasa, meraba, membau, kemampuan bahasa, ingatan,
kemampuan membuat keputusan, dan mengeluh karena ketidaknyamanan
Pola persepsi
diri-konsep diri dalam pengumpulan data perawatan menyangkut masalah sikap
diri, rasa lebih baik, persepsi mengenai kemampuan, pola emosional, dan citra
tubuh, identitas. Pada pola peran-hubungan mencari data tentang pola hubungan,
peran tanggung jawab, dan kepuasan dengan hubungan dan pertanggungjawaban.
Pola
seksual-reproduktif mendata menstruasi, riwayat reproduksi, kepuasan tentang
hubungan seksual, identitas seksual, masalah-masalah sebelum atau sesuaadah
menopause, dan kebenaran tentang pendidikan seks. Pola koping-toleransi stres
menghimpun data kemampuan mengendalikan stres, pengetahuan tentang toleransi
stres, dan sumber yang mendukung. Sedangkan pola nilai-keyakinan mengumpulkan
data tentang nilai, tujuan, keyakinan, dan praktik spiritual para pasien.
Seorang pasien yang dalam
keadaan sakit sangat membutuhkan perhatian dan perlindungan, apabila pasien
merasa tidak mendapatkan pemenuhan kebutuhannya dimungkinkan pasien akan
mengurungkan dirinya terhadap lingkungannya, sehingga pasien sulit untuk diajak
berkomunikasi tentang kesehatannya. Oleh karena itu tenaga perawat di rumah
sakit harus mengetahui tentang layanan bimbingan dan konseling untuk membantu
memecahkan masalah Pasien
Demikian pembahasan tentang
Semoga Apa itu
Pemenuhan Kebutuhan? Semoga bermanfaat
0 Response to "Apa itu Pemenuhan Kebutuhan? "
Post a Comment