Warta Madrasah – sahabat warta madrasah pada
kesempatan ini kita akan menguraikan hikmah tentang Kisah Seorang Suami
dengan Istri Super Galak. Ada seorang sahabat yang bernasib malang. Ya,
ia ditakdirkan berjodoh dengan wanita yang sangat galak. Hampir setiap hari, ia
pun menuai hujatan-hujatan dari sang istri. Baik itu disebabkan hal sepele,
maupun hal yang memang patut diributkan.
Mulai dari sesuatu yang memang kesalahan suami,
hingga sesuatu yang sebenarnya salah sang istri, namun menjadi salah suami
kembali ketika ia kalah argumentasi.
Waktu terus berjalan. Hari-hari masih ia jumpai
dengan hujatan istri. Tak tahan dengan hal itu, ia lalu bermaksud untuk
mengadukannya kepada Sayidina Umar Radiyallahu 'anhu. Meminta
petuah, kira-kira istri yang macam ini patut untuk diberi ganjaran apa.
Dengan langkah gontai ia menuju ke rumah Sayidina
Umar. Sembari menjaga perasaan agar tidak terlalu emosional dan menata kata
untuk diadukan kepada Sang Khalifah.
Sesampainya diambang pintu, ia mulai mengetuk dan
mengucap salam. Beberapa kali ia lakukan, namun tak ada jawaban yang ia terima.
Namun, sayup-sayup ia mendengar keributan di dalam rumah. Ternyata, apa yang
didapati sahabat tersebut?
Sayidina Umar, Sang Khalifah, sedang duduk
terpekur. Sedang istrinya menghujat sejadi-jadinya. Ia pun juga sedang dimarahi
oleh sang istri. Merasa sungkan, sahabat itupun bergegas membalikkan badan dan
mengurungkan niat untuk mengadu.
Belum sampai sepuluh langkah, tiba-tiba terdengar
suara yang sangat lantang.
"Wahai fulan, kemarilah!" Sayidina Umar
ternyata memanggilnya.
"Mengapa engkau tidak jadi masuk ke rumahku?
Bukankah engkau tadi sudah mengetuk pintu dan mengucap salam yang belum sempat
ku balas."
"Sayidina Umar, saya mengurungkan niatku untuk
mengadukan suatu hal kepadamu," jelas sahabat itu.
"Mengapa engkau mengurungkannya?" tanya
Sayidina Umar.
" Tak apa, sekarang aku telah
menyadarinya,"
"Sekali-kali tidak. Apa sebenarnya hal itu.
Katakanlah padaku!"
"Tidak, Aku sungkan terhadapmu,"
"Katakanlah!" perintah Sayidina Umar
dengan nada meninggi.
Akhirnya, sang sahabat pun memulai pengaduannya.
"Begini, awalnya saya berniat untuk mengadukan
istri saya kepada anda. Ia sangatlah galak. Setiap hari, saya selalu saja
mendapat hujatan darinya. Saya sudah tidak tahan lagi. Bermaksud untuk meminta
solusi kepada anda."
Sayidina Umar hanya mengangguk-angguk.
"Sesampainya di sini dan melihat anda pun
ternyata juga sedang dimarahi oleh sang istri. Saya tersadar, betapa sama nasib
dan perjuangan kita. Betapa setiap pasangan pasti juga memiliki masalah
tersendiri."
Sayidina Umar pun menimpali.
"Dan yang terpenting adalah. Bahwa kita harus
menyadari, pasangan kita adalah seorang manusia. Jika manusia, maka sudah pasti
ia memiliki kekurangan. Tidak bisa sempurna. Karena jika kita mencari yang
sempurna, maka sampai kapanpun tidak akan kita menemuinya. Karena tujuan kita
diciptakan berpasangan tak lain adalah supaya kita saling menyempurnakan."
"Dengan begitu, jika sedari dini kita
menyadari bahwa pasangan kita hanyalah manusia biasa. Kita akan mulai berlaku
lembut, fleksibel, dan tidak suka menuntut pasangan kita untuk menjadi seperti
ini dan itu. Karena kita sadar, bahwa manusia pasti memiliki kekurangan,"
imbuh Sayidina Umar.
Ya, memang benar. Manusia adalah makhluk yang tidak
mungkin sempurna. Karena memang, kesempurnaan hanya dimiliki oleh Allah semata.
Teringat sebuah maqolah arab mengatakan:
لَيْسَ النَّاسُ كَامِلًا
Tidak ada manusia yang sempurna.
Akhirnya, sahabat pun pulang dengan hati yang mulai
lapang. Dengan hati yang mulai tertata dan menyadari, bahwa istrinya hanyalah
manusia biasa. Yang tentu, memiliki kekurangan di setiap sisinya.
Demikian kisah Kisah Seorang Suami dengan
Istri Super Galak Semoga bermanfaat
Disarikan dari Mauidhah Hasanah oleh KH Muhammad
Shofi Al-Mubarok dalam acara pernikahan salah satu Santriwati Pesantren
Sirojuth Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah.
Sumber : http://www.nu.or.id
0 Response to "Kisah Seorang Suami dengan Istri Super Galak"
Post a Comment